SOSIAL BUDAYA AGAMA

Aa Gym ‘’Bersyukurlah Kalau Sudah Berhenti ,Tanggung Jawab Akan Ringan ‘’

Banda Aceh –Aceh Monitor Com. Dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym mengisi Dakwah Umum Pemerintah Kota Banda Aceh di Taman Bustanussalatin, Senin (3/7/2016). Di hadapan ribuan hadirin, Aa Gym mengupas hikmah Surat Al-Ashr.

Dalam tausiahnya, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini menyebutkan, dalam pandangan Islam sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian kecuali mereka yang memiliki empat ciri sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Ashr.

Pertama, orang-orang yang beriman. “Sehebat apapun yang kita lakukan jika tak beriman pasti rugi, karena keyakinan kepada Allah adalah sumber kebahagian. Jangan takut soal rezeki karena sudah dijamin oleh Allah bahkan semenjak kita di berada dalam kandungan ibu. Takutlah jika kita tidak jujur, korupsi, dan melakukan hal-hal buruk lainnya.”

“Pupuk iman itu ilmu. Ilmu akan mengantarkan kita pada akhlak mulia, bukan malah ujub -merasa mulia karena memiliki banyak ilmu. Iman yang kuat akan membuat kita tak gentar menghadapi hidup. Sebaliknya, iman lemah akan membuat kita menderita,” katanya.

Kedua, mereka yang termasuk beruntung jika semua aktivitasnya menjadi amal saleh. Amal saleh ini pula yang akan dibawa mati oleh seseorang kelak. Kuncinya niat yang ikhlas dan cara yang benar. “Ciri-ciri kurang ikhlas itu sering merasa sakit hati, sementara orang-orang yang ikhlas hatinya tak pernah merasa capai walaupun badannya bisa saja merasa lelah. Kita merasa capek jika selalu berharap kepada makhluk.”

Aa Gym mengajak hadirin saat dimanapun berada untuk beramal saleh dengan niat ikhlas dan cara yang benar. Amal saleh bisa dilakukan dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, membetulkan keset kaki di masjid yang miring letaknya, dan menutup keran air yang terbuka. “Jangan beramal saat ada wartawan saja, karena amal saat tidak dilihat oleh siapapun itu lebih berkualitas.”

“Suatu saat kita masuk ke toilet masjid dan melihat ada seekor Kecoa yang terlentang tak berdaya di lantai, apa yang akan kita lakukan, membunuh atau membantunya?” tanya Aa Gym kepada hadirin. “Jika saja kita membantu membalikkan badan Kecoa itu, siapa tahu perbuatan tersebut pula yang akan medatangkan pertolongan Allah kelak kepada kita,” sambungnya.

“Rahasia ikhlas, yakinlah tiada balasan dari kebaikan kecuali kebaikan. Lakukan lalu lupakan. Kenapa kita dihargai orang lain, karena Allah masih menutup aib kita,” sambungnya lagi.

Ketiga, pahami, lakukan, dan dakwahkan kebenaran. Dengan gaya ceramahnya yang khas dan kerap mengundang tawa hadirin, Aa Gym mengungkapkan keheranannya terhadap orang-orang yang telah bersekolah belasan tahun sekolah tapi masih membuang sampah sembarangan, parkir sembarangan, dan merokok di tempat umum tanpa mempedulikan kesehatan orang lain. “Parahnya lagi, kita sendiri enggan menegur mereka. Berdakwahlah dengan lemah lembut, tegas, dan santun, laksana air yang bisa memadamkan api.”

“Buat para perokok, pesan saya janganlah memberi contoh yang jelek bagi anak jika tak bisa memberi contoh yang baik. Salah satu kiat ampuh untuk berhenti merokok adalah dengan bersedekah,” ungkapnya.

Hikmah Al-Ashr yang keempat adalah sabar -menahan dan mengendalikan diri. “Semua kerusakan diawali denga ketidakmampuan menahan diri. Untuk itu hiduplah just the way you are (apa adanya). Latih kesabaran denga salat dan sedekah. Jika ingin ditolong Allah dan dipermudah segala urusan maka mari kita perbaiki salat kita,” kata Aa Gym.

“Rahasia sabar; yakinlah tak ada satupun musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah. Di baliknya pasti ada kebaikan dan hikmah. Musibah juga dapat diundang oleh dosa kita. Sejatinya musibah itu pembuka karunia yang lebih besar jika kita hadapi dengan kesabaran dan bertobat kapad Allah.”

Khusus kepada Illiza Sa’aduddin Djamal yang akan mengakhiri masa tugas sebagai Wali Kota Banda Aceh pada Selasa (3/7) besok, Aa Gym menitip pesan jika jabatan itu bukanlah soal kalah menang dalam Pilkada, tetapi sudah menjadi ketetapan Allah. “Pilkada hanya jalan saja.”

“Bersyukurlah kalau sudah berhenti (menjadi wali kota), karena tanggung jawab lebih ringan menjadi rakyat biasa. Begitu pula bagi para pejabat jangan risau akan mutasi, karena yang terpenting itu menjadi pribadi yang saleh dan saleha,” Tutupnya . (Van)

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

To Top
error: Content is protected !!