Redaksi
Aceh Monitor com. Kedahsyatan bencana banjir di Sumatera, khususnya di wilayah Aceh, ternyata terpantau oleh satelit Copernicus Sentinel-2 miliki badan antariksa Eropa (ESA). Dikutip dari situs resmi ESA, Kamis (4/12/2025), disebutkan bahwa visual yang dipotret oleh satelit tersebut terjadi pada Sabtu,29 November 2025.
Foto satelit tersebut terlihat menunjukkan betapa luasnya kawasan di timur Kota Lhokseumawe yang terendam banjir sehingga seperti tenggelam. Gambar resolusi tinggi tersebut memperlihatkan perubahan drastis pada wilayah pesisir utara Provinsi Aceh akibat curah hujan monsun yang sangat ekstrem.
“Area permukiman dan lahan terlihat tertutup air, menggambarkan skala kerusakan yang terjadi. Banjir bandang serta luapan sungai memaksa banyak warga mengungsi, sementara akses menuju sejumlah titik terdampak menjadi sulit,” tulis situs tersebut.
Diketahui Sentinel-2 merupakan bagian dari misi pemantauan Bumi Copernicus yang terdiri dari dua satelit identik. Keduanya berada pada orbit yang sama dengan posisi berlawanan dan dilengkapi kamera multispektral resolusi tinggi dengan 13 kanal spektrum. Dari ketinggian 786 kilometer, satelit ini mampu melintasi lokasi yang sama setiap lima hari, menjadikannya sangat penting dalam pemantauan lingkungan dan respons bencana.
Sementara sebelumnya juga tersiar bahwa kerusakan akibat bencana banjir Aceh Utara yang terjadi sejak 26 November 2025, dinilai melebihi musibah Tsunami 2004 lalu. Untuk penanganan kerusakan tersebut, Pemkab Aceh Utara bahkan menegaskan ketidakmampuannya. (BS)
