BANDA ACEH – Anggota DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan menyatakan saat ini jumlah pelajar yang ke sekolah menggunakan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor menunjukkan kalau keberadaan Trans Kutaraja belum berhasil menjadi pilihan utama pelajar ke sekolah.
“Masih banyak sekali pelajar ke sekolah bawa motor, ini bisa dilihat dari penuhnya parkiran di sekolah. Padahal mereka belum punya SIM, seharusnya keberadaan Trans Kutaraja bisa mengurangi jumlah pelajar yang naik motor ke sekolah. Padahal sudah digratiskan,” ujar Iqbal Djohan Rabu, 10 Mei 2017.
Iqbal melihat masalah utama dikarenakan Trans Kutaraja hanya melalui jalan-jalan besar saja dan jauh dari perumahan warga, jadi menyulitkan pelajar.
“Saya sarankan Dinas Perhubungan menyediakan angkutan feeder yang masuk menjemput penumpang ke kawasan perumahan warga. Misalnya labi-labi yang selama ini sudah kurang diminati bisa dimanfaatkan dengan membuat jalur baru yang mengangkut penumpang dari perumahan warga ke halte-halte Trans Kutaraja. Ini juga bisa memberi solusi bagi pengusaha labi-lagi,” kata Iqbal Djohan.
Ketua Fraksi NasDem di DPRK Banda Aceh ini mengharapkan pihak sekolah dan orangtua pelajar untuk menghimbau anak-anak murid untuk tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah karena rawan kecelakaan disebabkan mereka belum cukup umur dan belum punya SIM.
“Sangat berbahaya jika anak-anak harus bawa motor sendiri. Orang tua dan guru harus mengingatkan, Pemerintah juga harus menyediakan fasilitas untuk kemudahan pelajar ke sekolah. Dengan memaksimalkan keberadaan Trans Kutaraja,” tutup Iqbal Djohan.(Van)
