Redaksi
Banda Aceh – Aceh Monitor com. Pro dan Kontra perihal 172 Keuchik (Kepala Desa) di Aceh Jaya yang melakukan studi ke Jokyakarta menjadi perbincangan ada yang menyebutkan untuk hambur hamburkan uang dan ada juga lain pihak menyebutkan untuk melihat daerah sudah berkembang.
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Aceh Jaya Teuku Ali Munir belum lama ini menyebutkan ada regulasinya dan juga sudah sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam APBG 2023.
Menyikapi hal tersebut calon anggota DPR RI dapil -1 Aceh Dra H Zulhafah Tgk Hasan saat diminta pendapatnya mengatakan kalau studi banding ke luar daerah sudah sering dilakukan oleh kepala desa atau Keuchik di seluruh kabupaten / kota di Indonesia.
” Bagi saya boleh – boleh saja melakukan studi banding asal bermanfaat bagi warga di Gampong nya dan dapat menerapkan apa yang ia dapatkan selama studi banding tersebut,” sebut Politisi partai Gerindra ini , 31/07/23.
Zulhafah Tgk Hasan menambahkan tujuan studi banding itu untuk belajar , meniru tata kelola pemerintahan dan lain sebagainya untuk di terapkan di daerahnya
“Jadi kalau itu hal positif sah – sah saja studi banding ke daerah yang lebih baik , tapi kalau hanya jalan – jalan semata itu sangat disayangkan,” ujar Zulhafah Tgk Hasan.
Dra H Zulhafah Tgk Hasan berharap agar para Keuchik yang melakukan studi ke Jokyakarta serius dengan niat yang baik untuk benar – benar melakukan tujuannya baik ingin belajar di daerah yang maju.
“Semoga mendapat kan pengalaman dan ilmu dalam memajukan Gampong nya saat studi nanti serta bisa mengimplementasikan apa saja ilmu yang mereka dapatkan saat studi banding ,” tutup Dra H Zulhafah Tgk Hasan.
