IPTEK

690 Guru SMA/SMK Dilatih Multimedia Pendidikan

BANDA ACEH-Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang begitu pesat saat ini, menjadikan perangkat-perangkat teknologi seperti telepon seluler, tablet, laptop, dan komputer sebagai bagian dari keseharian peserta didik di satuan pendidikan.

Kasi Pengembangan Aplikasi TIK UPTD Balai Tekkomdik Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Anwar, M. Isa, M.Si, mengatakan, dengan meleknya anak-anak terhadap TIK saat ini, secara tidak langsung berimbas pada proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini juga meningkatkan frekuensi penggunaan perangkat TIK pada saat jam pembelajaran.

Hal itu disampaikan Anwar, saat menutup pelatihan multimedia pendidikan untuk pendidik/tenaga kependidikan tingkat SMA/SMK tahun 2017, Kamis (28/09/2017) di Banda Aceh.

Dikatakan, sepanjang tahun 2017 pihaknya telah melatih sebanyak 690 guru SMA/SMK yang tersebar di 23 Kabupaten/Kota di Aceh.Tujuannya, agar guru dan tenaga kependidikan memiliki budaya dan kompetensi TIK.

“Masing-masing Kabupaten/Kota mengutuskan 30 orang guru jenjang SMA/SMK, untuk dibekali pengetahuan multimedia pendidikan.Hanya saja, pada tahun ini program imbas dari pelatihan yang dilaksanakan itu ditiadakan pada tahun 2017, hal ini mengingat keterbatasan sumber anggaran,” katanya.

Meskipun pihaknya mengakui program imbas tersebut sangat penting dilaksanakan.Namun, kedepan diharapkan dapat terlaksana kembali program imbas tersebut.

“Peserta program imbas ini merupakan guru yang dilatih untuk mengimbaskan ilmunya dari pelatihan yang kita laksanakan. Tahun ini sempat terhenti program imbas mengingat keterbatasan anggaran,” sambung Anwar.

Menurutnya, guru sangat diperlukan memiliki kompetensi TIK Pendidikan. Sebab, jika tidak, maka siap-siap provinsi Aceh akan mengalami tertinggal dengan daerah lain. Oleh karenanya, guru harus melek IT (Informasi Technologi).

“Perkembangan TIK dan perubahan budaya masyarakat, dapat dijadikan sebagai alat instrospeksi guru dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sehingga guru mampu termotivasi untuk melakukan pembelajaran yang lebih baik ke depannya,” ujar Anwar.

Ia menjelaskan, guru dan tenaga kependidikan, dapat menerapkan TIK dalam proses belajar mengajar. Sebagai contoh, ketika mencari bahan tambahan materi pembelajaran melalui internet, atau mencari metode proses pembelajaran yang benar.

“Bukan hanya itu, guru juga dapat membuat diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) melalui fasilitas internet dan telepon seluler.Intinya, TIK begitu penting bagi guru dan tenaga kependidikan,” terangnya.

Masih kata Anwar, guru tidak semestinya lagi mengajar secara konvensional. Ini lantaran perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah merubah paradigma pembelajaran.

“Jika dulu hanya tertuju pada guru semata, kini terbentuk mekanisme belajar dari berbagai sumber dengan materi perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir yang disajikan dalam multimedia. Sehingga terwujudlah pembelajaran yang sangat efektif, efisien dan menarik tentunya dan guru harus mampu mempersiapkan bahan ajarnya,” ujarnya lagi.

Ia menambahkan, tujuan dilaksanakannya pelatihan multimedia tersebut yaitu untuk meningkatkan pengetahuan guru SMA sederajat dalam bidang multimedia pendidikan.Kegiatan ini juga bermaksud untuk meningkatkan keterampilan guru SMA/SMK memanfaatkan multimedia dalam proses belajar mengajar.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar, sehingga niat meningkatkan mutu guru sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dapat dicapai dengan maksimal,” tambahnya.(Rel)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

To Top
error: Content is protected !!